Siapa yang tak kenal dengan Toothless, naga hitam lucu yang menjadi ikon dari film How to Train Your Dragon? Karakter ini telah merebut hati jutaan penonton di seluruh dunia dengan ekspresi menggemaskan dan hubungan uniknya dengan tokoh utama, Hiccup. Film animasi produksi DreamWorks Animation ini bukan hanya sekadar film keluarga biasa, melainkan sebuah kisah epik penuh nilai persahabatan, keberanian, dan penerimaan.
Baca Juga : Review Film Animasi The Lion King: Nostalgia dan Keajaiban Animasi Ikonik
Dalam artikel ini, kita akan menyelami berbagai fakta menarik dan jarang di ketahui di balik layar film legendaris ini. Dari deretan pengisi suara ternama hingga perubahan besar dari buku ke layar lebar, inilah tujuh fakta lengkap yang wajib kamu ketahui tentang How to Train Your Dragon.
1. Deretan Cast dan Karakter Suara Bertabur Bintang
Performa Hebat dari Aktor-Aktor Ternama
Pertama-tama, mari kita mulai dari para pengisi suara yang membuat karakter dalam film ini terasa begitu hidup. Tokoh utama, Hiccup Horrendous Haddock III, di suarakan oleh Jay Baruchel. Ia berhasil menyuarakan karakter Hiccup dengan sangat meyakinkan: canggung, penuh rasa ingin tahu, dan akhirnya menjadi pemimpin sejati.
Sementara itu, Astrid Hofferson, teman dekat sekaligus cinta pertama Hiccup, di suarakan dengan sangat kuat oleh America Ferrera. Tidak kalah penting, Gerard Butler memerankan Stoick the Vast, ayah Hiccup yang tegas dan tangguh.
Tak berhenti sampai di situ, film ini juga di dukung oleh jajaran aktor pendukung seperti Craig Ferguson sebagai Gobber, Christopher Mintz-Plasse sebagai Fishlegs, Jonah Hill sebagai Snotlout, T.J. Miller dan Kristen Wiig sebagai Ruffnut dan Tuffnut. Kombinasi ini menciptakan dinamika yang menyenangkan dalam setiap adegan.
2. Sinopsis Cerita: Dari Musuh Menjadi Sahabat Sejati
Kisah Perubahan Pandangan dan Penerimaan
How to Train Your Dragon membawa kita ke dunia para Viking yang hidup berdampingan dengan ancaman dari para naga. Hiccup, sebagai anak dari kepala suku Viking, selalu merasa perlu membuktikan diri nya layak menjadi pejuang seperti sang ayah. Namun, takdir berkata lain.
Suatu hari, Hiccup berhasil menjatuhkan seekor naga legendaris bernama Night Fury. Namun saat hendak membunuhnya, hati nurani Hiccup berkata lain. Ia justru merawat naga tersebut, memberinya nama Toothless, dan lambat laun mereka menjadi sahabat sejati.
Kisah ini pun berkembang menjadi perjalanan emosional di mana Hiccup menyadari bahwa naga bukanlah musuh, melainkan makhluk yang bisa di ajak hidup berdampingan. Cerita ini penuh dengan pesan moral tentang toleransi dan keberanian untuk melawan arus.
3. Di adaptasi dari Buku Anak-Anak Populer
Dari Halaman Buku ke Layar Lebar
Tahukah kamu bahwa How to Train Your Dragon sebenarnya di angkat dari buku anak-anak karya Cressida Cowell? Meski film dan buku berbagi judul yang sama, namun ada banyak perbedaan dalam hal cerita dan penggambaran karakter.
Salah satu perubahan terbesar terletak pada sosok Toothless. Dalam buku, naga ini di gambarkan kecil dan kurang mengintimidasi. Namun, DreamWorks memilih untuk menjadikannya besar, kuat, dan dapat di tunggangi agar lebih dramatis dan sinematis.
Selain itu, alur cerita film di buat lebih matang untuk bisa di nikmati oleh audiens yang lebih luas, tidak hanya anak-anak. Transformasi ini menjadikan filmnya lebih berkesan dan mampu menyampaikan emosi yang dalam.
4. Hadirnya Versi Video Game yang Menghibur
Petualangan Seru Tak Hanya di Layar Kaca
Seiring dengan popularitas filmnya, Activision juga merilis video game berjudul sama, How to Train Your Dragon, pada 23 Maret 2010. Game ini hadir dalam genre action-adventure dan membawa pemain ke dunia Viking dan naga secara lebih interaktif.
Game ini tersedia untuk berbagai platform seperti Wii, Xbox 360, PlayStation 3, hingga Nintendo DS. Meskipun tidak sepenuhnya mengikuti alur cerita film, game ini tetap memberikan pengalaman seru dan memungkinkan pemain untuk melatih serta bertarung menggunakan naga pilihan mereka.
5. Inspirasi Desain Toothless yang Unik dan Menawan
Antara Kucing, Anjing, dan Panter Hitam
Toothless memiliki tampilan yang begitu khas dan langsung di kenali. Tapi siapa sangka, desain karakter ini melalui proses evolusi yang cukup panjang. Awalnya, Toothless di rancang memiliki tampilan mirip serigala. Namun kemudian, desainer mengambil inspirasi dari panter hitam yang elegan namun misterius.
Wajah dan ekspresi Toothless juga di pengaruhi oleh berbagai hewan, seperti kucing, anjing, kuda, bahkan salamander raksasa. Tak hanya itu, wajahnya juga memiliki kemiripan dengan Stitch dari Lilo & Stitch. Hal ini bukan kebetulan karena sutradara How to Train Your Dragon, yaitu Chris Sanders dan Dean DeBlois, juga menyutradarai Lilo & Stitch.
6. Suara Toothless yang Di hasilkan dari Kombinasi Tak Terduga
Teknologi Audio yang Canggih dan Kreatif
Toothless memang tidak berbicara seperti manusia, tetapi suara-suara yang di keluarkannya sangat ekspresif dan berperan penting dalam menyampaikan emosi. Menariknya, suara Toothless merupakan hasil campuran dari berbagai sumber suara, termasuk suara manusia.
Supervising Sound Designer Randy Thom menggunakan kombinasi suara gajah laut, kuda, harimau, gajah biasa, hingga kucing rumahan. Hasilnya adalah suara unik dan menggemaskan yang benar-benar menggambarkan karakter Toothless sebagai makhluk cerdas dan penuh perasaan.
7. Kesuksesan Besar yang Melahirkan Franchise Raksasa
Dari Film Tunggal Menjadi Dunia Sinematik Sendiri
Sejak di rilis pada tahun 2010, How to Train Your Dragon langsung mencetak kesuksesan besar, baik dari segi finansial maupun kritik. Film ini meraih pendapatan lebih dari USD 500 juta secara global dan masuk nominasi Academy Awards untuk kategori Best Animated Feature dan Best Original Score.
Tak berhenti sampai di sana, kesuksesan ini melahirkan dua sekuel yaitu How to Train Your Dragon 2 (2014) dan How to Train Your Dragon: The Hidden World (2019), yang masing-masing juga meraih pujian tinggi.
Lebih dari itu, franchise ini berkembang ke dunia televisi lewat serial animasi DreamWorks Dragons yang tayang di Cartoon Network dan Netflix. Serial ini memiliki total delapan musim dan menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk generasi muda yang mungkin belum menyaksikan film pertama di bioskop.
Baca Juga : 7 Hal Menarik Tentang The Lion King yang Pasti Belum Kamu Ketahui
Legenda yang Terus Hidup
How to Train Your Dragon bukan sekadar film animasi; ia adalah karya seni yang mengajarkan nilai-nilai penting seperti keberanian, persahabatan, dan empati. Dari karakter ikonik seperti Hiccup dan Toothless, hingga cerita yang terus berkembang lewat game, serial, dan sekuel, warisan film ini akan terus hidup dalam hati para penggemarnya.
Jika kamu belum menonton film ini, sekarang adalah saat yang tepat untuk memulai petualanganmu di dunia Viking dan naga!