Beauty and the Beast (1991) menjadi salah satu film animasi ikonik Disney yang tak hanya memikat dengan kisahnya, tetapi juga menyimpan banyak fakta menarik di balik layarnya. Cerita tentang Belle, gadis desa yang berjumpa dengan makhluk mengerikan di sebuah kastil misterius, telah membawa keajaiban tersendiri di hati para penonton.
Namun, di balik keindahan animasi dan musiknya yang memikat, ternyata ada berbagai fakta tersembunyi yang mungkin bisa membuat kamu tercengang. Yuk, kita telusuri satu per satu fakta mengejutkan tentang Beauty and the Beast berikut ini!
Baca Juga : Asal Usul Masha And The Bear : Kisah Inspiratif Di Balik Serial Kartun Rusia
1. Peri dalam Cerita Asli Ternyata Tidak Sepenuhnya Baik
Banyak orang menganggap peri sebagai makhluk baik hati yang membantu karakter utama keluar dari kesulitan. Namun, jika kita menelusuri versi asli cerita La Belle et la Bête karya Gabrielle-Suzanne de Villeneuve pada tahun 1740, kisahnya justru berbeda jauh.
Dalam cerita tersebut, pangeran di kutuk menjadi Beast bukan karena kesombongannya semata, melainkan karena ia menolak lamaran seorang ibu peri. Bukannya menolong, sang peri justru menjatuhkan kutukan! Fakta ini membalik pandangan umum tentang peri yang biasanya di gambarkan sebagai sosok penolong.
Tidak heran jika Disney memilih mengubah sedikit alur ini, agar lebih cocok untuk anak-anak dan terasa lebih magis.
2. Cerita Beauty and the Beast Sudah Berusia Lebih dari 4.000 Tahun
Tahukah kamu? Menurut penelitian yang di lakukan oleh para akademisi dari Universitas Durham dan Universitas Lisbon, cerita serupa Beauty and the Beast sudah ada sejak lebih dari 4.000 tahun lalu! Ini berarti, kisah tentang cinta antara manusia dan makhluk asing telah mengakar kuat dalam budaya manusia sejak zaman kuno.
Awalnya, cerita ini berkembang dari tradisi lisan yang di wariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Baru pada abad ke-16 dan 17, cerita ini mulai di tulis dalam bentuk sastra. Jeanne-Marie Leprince de Beaumont kemudian mempopulerkan cerita ini dalam bentuk novel moral di Prancis, yang akhirnya menginspirasi berbagai adaptasi modern, termasuk film Disney yang kita kenal sekarang.
Sungguh menakjubkan bagaimana kisah cinta ini mampu bertahan sepanjang ribuan tahun!
3. Ada Adegan Mengerikan yang Di hapus dari Versi Film
Meski film animasi tahun 1991 terasa manis dan penuh keajaiban, ternyata ada beberapa adegan yang sengaja di buang karena di anggap terlalu gelap untuk anak-anak.
Awalnya, Dis ney merencanakan adegan di mana Beast di perlihatkan membawa bangkai hewan hasil buruannya, bahkan ada adegan perkelahian dengan Gaston yang jauh lebih brutal. Konon, tubuh Gaston di gambarkan tergantung di atap kastil setelah pertarungan sengit itu, sebelum akhirnya di temukan oleh polisi.
Tentunya, adegan-adegan ini di hapus agar film tetap ramah untuk keluarga dan menonjolkan pesan cinta serta pengampunan, bukan kekerasan.
4. Belle Di duga Mengalami Gangguan Psikologis
Meski Belle sering di gambarkan sebagai karakter yang pintar, mandiri, dan baik hati, beberapa pengamat justru mengajukan teori menarik mengenai kondisi psikologisnya.
Beberapa analis menganggap bahwa interaksi Belle dengan benda-benda hidup di kastil—seperti berbicara dengan Lilin Lumière dan Jam Cogsworth—menunjukkan gejala skizofrenia atau delusi. Dalam dunia nyata, berbicara dengan objek mati adalah salah satu tanda gangguan tersebut.
Lebih jauh lagi, ketika Belle jatuh cinta dengan Beast yang sempat menahannya di kastil, muncul dugaan bahwa Belle mengalami Stockholm Syndrome, kondisi psikologis di mana korban penculikan mulai berempati atau bahkan jatuh cinta kepada penculiknya.
Tentu saja, ini hanyalah interpretasi modern. Pada dasarnya, Disney ingin menyampaikan pesan bahwa cinta sejati melihat ke dalam hati, bukan sekadar rupa.
5. Beauty and the Beast Hampir Gagal Di tayangkan
Ternyata perjalanan Beauty and the Beast menuju layar lebar tidaklah mulus. Walt Disney sudah mencoba mengadaptasi cerita ini sejak tahun 1930-an. Namun, upaya tersebut berulang kali gagal karena jalan cerita di anggap terlalu kompleks untuk di visualisasikan.
Setelah berbagai upaya, Dis ney baru berhasil menghidupkan proyek ini pada akhir 1980-an. Saat itu, setelah keberhasilan besar The Little Mermaid, Dis ney memutuskan untuk mengembangkan Beauty and the Beast sebagai film musikal animasi. Hasilnya? Film ini menjadi salah satu mahakarya terbesar dalam sejarah animasi, bahkan menjadi film animasi pertama yang di nominasikan untuk Best Picture di Academy Awards!
Sungguh perjalanan panjang yang akhirnya membuahkan hasil luar biasa.
6. Ceritanya Terinspirasi dari Kisah Nyata?
Siapa sangka, Beauty and the Beast mungkin saja terinspirasi dari kisah nyata? Ada teori yang menyebutkan bahwa cerita ini berakar dari kehidupan nyata Petrus Gonsalvus, seorang bangsawan Spanyol abad ke-16.
Gonsalvus menderita kondisi langka bernama hypertrichosis, yaitu pertumbuhan rambut berlebihan di seluruh tubuh. Karena penampilannya, ia di anggap sebagai “makhluk aneh” oleh masyarakat pada masa itu. Namun, Gonsalvus akhirnya menikahi seorang wanita cantik bernama Catherine, dan kisah cinta mereka pun menjadi legenda.
Cerita Petrus Gonsalvus memberikan gambaran bahwa cinta sejati memang mampu melampaui penampilan luar, sama seperti pesan moral dalam Beauty and the Beast.
Kisah Cinta yang Tak Lekang oleh Waktu
Beauty and the Beast lebih dari sekadar film animasi tentang cinta antara si cantik dan si buruk rupa. Film ini menyimpan sejarah panjang, perubahan dramatis, serta inspirasi dari kisah nyata.
Dari peri yang jahat, cerita berumur 4.000 tahun, hingga teori tentang kondisi psikologis Belle, semua fakta ini memperkaya pemahaman kita tentang film legendaris ini.
Baca Juga : 6 Karakter Terpopuler dari Film Adventure Time Cartoon Network
Tak heran jika hingga saat ini, Beauty and the Beast tetap di cintai banyak orang dari berbagai generasi. Bagi kamu yang belum menontonnya, atau ingin mengenang kembali, jangan ragu untuk menyelami keajaiban dunia Belle dan Beast sekali lagi!
