Sekuel yang Di tunggu-Tunggu Setelah Belasan Tahun
Setelah penantian panjang selama lebih dari satu dekade, akhirnya Pixar kembali mempersembahkan kelanjutan kisah keluarga superhero favorit dunia: The Incredibles 2. Film ini di rilis pada tahun 2018 dan melanjutkan cerita tepat di mana film pertama berakhir, hanya berselang beberapa bulan setelah kekalahan Syndrome.
Berbeda dari film pertamanya yang berfokus pada Bob Parr alias Mr. Incredible, sekuel ini justru memberikan sorotan lebih pada Helen Parr atau Elastigirl. Selain itu, The Incredibles 2 menampilkan dinamika rumah tangga yang lebih realistis, termasuk tantangan membesarkan anak-anak dengan kekuatan super yang belum sepenuhnya stabil.
Dari Menjadi Pahlawan Menuju Kehidupan Sehari-hari
Cerita di mulai saat keluarga Parr berhadapan dengan penjahat baru bernama The Underminer, yang berniat merampok bank dan menghancurkan kota. Sayangnya, meski telah berjuang sekuat tenaga, upaya mereka justru menimbulkan kerusakan masif di kota. Akibatnya, pemerintah kembali memberlakukan larangan ketat terhadap segala bentuk aktivitas superhero.
Kini, keluarga Parr harus kembali menjalani hidup dalam bayang-bayang. Tanpa pekerjaan, tanpa identitas superhero, dan tanpa masa depan yang jelas. Situasi ini membuat Bob dan Helen terpaksa memikirkan cara bertahan hidup di tengah tekanan sosial dan ekonomi yang kian berat.
Namun, titik terang muncul ketika dua pengusaha bersaudara—Winston dan Evelyn Deavor, pemilik perusahaan telekomunikasi global—menawarkan peluang menarik. Mereka ingin mengubah citra negatif para superhero dan meyakinkan publik bahwa keberadaan pahlawan adalah hal penting dalam menjaga kedamaian dunia.
Perubahan Fokus: Elastigirl di Garis Depan
Berbeda dari film pertama, kali ini fokus utama tidak lagi pada Bob, melainkan berpindah ke Helen alias Elastigirl. Ia di pilih untuk menjadi simbol kampanye pemulihan citra superhero. Menariknya, keputusan ini membawa perubahan besar dalam dinamika keluarga Parr.
Helen mulai sibuk dengan misi-misi rahasia, sedangkan Bob harus mengambil peran sebagai “ayah rumah tangga”. Tentu saja, situasi ini tidak berjalan mulus. Bob yang sebelumnya terbiasa menyelamatkan dunia, kini harus menyelesaikan PR matematika Dash, menghadapi drama remaja Violet, dan menjaga Jack-Jack yang mulai menunjukkan kekuatan-kekuatan luar biasa nan sulit di kendalikan.
Transisi peran ini justru menjadi bagian paling menarik dari film. Penonton di ajak menyaksikan sisi lain dari kehidupan superhero: menjadi orang tua biasa dengan segudang tantangan.
Munculnya Musuh Baru: Screenslaver
Di balik semua aksi dan perubahan, muncul sosok misterius bernama Screenslaver, penjahat canggih yang menggunakan teknologi hipnosis melalui layar untuk mengontrol manusia. Ia mengganggu operasi Elastigirl, memanipulasi media, dan mencoba menciptakan ketakutan terhadap superhero.
Sepanjang film, Elastigirl harus membongkar identitas Screenslaver dan menggagalkan rencananya. Namun, seperti biasa, plot twist muncul saat terungkap bahwa Evelyn Deavor, adik Winston, adalah dalang di balik sosok Screenslaver. Ia menyimpan dendam terhadap ketergantungan masyarakat pada pahlawan dan percaya bahwa manusia harus belajar mandiri.
Hal ini menambah lapisan emosi dan konflik moral dalam cerita. Evelyn bukan sekadar penjahat, tapi sosok dengan motivasi dan trauma yang kompleks.
Karakter dan Perkembangannya
Keluarga Parr
- Bob Parr (Mr. Incredible): Kini lebih fokus di rumah, Bob menghadapi tantangan sebagai ayah yang harus memahami anak-anaknya dan menyesuaikan perannya.
- Helen Parr (Elastigirl): Tampil sebagai sosok pemimpin yang tangguh. Misinya menyelamatkan dunia memberikan pesan kuat tentang kesetaraan gender.
- Violet Parr: Mulai menghadapi masalah remaja dan romansa, Violet juga belajar mengendalikan kekuatannya secara emosional.
- Dash Parr: Masih penuh semangat, Dash menjadi sumber energi dan humor dalam film, meskipun harus berurusan dengan pelajaran yang rumit.
- Jack-Jack: Si bayi lucu ini mencuri perhatian dengan kekuatannya yang beragam—dari teleportasi hingga berubah bentuk menjadi monster kecil. Aksinya sangat menghibur.
Tema dan Nilai Moral yang Diangkat
Meskipun film ini penuh dengan adegan aksi dan efek visual memukau, The Incredibles 2 tetap menyampaikan pesan moral yang kuat. Beberapa tema utama yang bisa diambil antara lain:
1. Peran Gender yang Fleksibel
Melalui kisah Bob dan Helen, film ini menunjukkan bahwa peran dalam keluarga dapat berganti. Ayah bisa mengurus rumah tangga, sementara ibu berkarier dan menjadi pahlawan.
2. Menghadapi Dunia Digital
Screenslaver mewakili kecemasan modern terhadap media dan teknologi. Ia mengkritik bagaimana manusia menjadi pasif dan bergantung pada layar.
3. Kekuatan Keluarga
Seperti film pertama, kekuatan sejati keluarga Parr terletak pada kerja sama. Saat mereka bersatu, tidak ada yang bisa mengalahkan mereka.
4. Mengelola Kekacauan
Film ini mengajarkan bahwa menjadi luar biasa bukan hanya soal kekuatan, tapi juga kemampuan untuk menghadapi kekacauan dalam hidup—entah itu urusan rumah, pekerjaan, atau musuh besar.
Adegan Paling Berkesan
Salah satu momen ikonik dalam film adalah ketika Jack-Jack melawan seekor rakun di halaman belakang rumah. Aksi kocak ini tidak hanya mengundang tawa, tapi juga memperlihatkan betapa tak terkendalinya kekuatan si bayi super ini.
Selain itu, pertarungan final di kapal Deavor bersaudara menjadi klimaks seru dengan koreografi aksi yang intens dan penuh strategi.
Review dan Kelebihan
Secara keseluruhan, The Incredibles 2 berhasil memenuhi ekspektasi penggemar. Meski memiliki formula yang mirip dengan film pertama, eksekusinya tetap segar dan penuh kejutan.
Apa yang Menonjol?
- Visual dan animasi lebih tajam
- Soundtrack khas Michael Giacchino tetap ikonik
- Jack-Jack jadi bintang utama berkat kekonyolannya
- Dialog penuh makna dan tetap lucu
Baca Juga : The Incredibles (2004): Kisah Keluarga Superhero yang Menginspirasi
Apa yang Kurang?
- Cerita agak mudah ditebak. Penonton yang jeli mungkin sudah bisa menebak identitas Screenslaver sejak pertengahan film.
- Plot dasar mirip film pertama: ada pihak kaya yang ingin “membantu” keluarga Parr, tapi ternyata memiliki motif tersembunyi.
Cocokkah Ditonton Anak-anak?
Dengan rating PG (Parental Guidance), The Incredibles 2 tetap menjadi tontonan ramah keluarga. Anak-anak usia 7 tahun ke atas dapat menikmati aksi seru, karakter lucu, dan pesan moralnya. Namun tetap disarankan menonton bersama orang tua, agar dapat membahas nilai-nilai penting yang muncul.
Keluarga Super Tetap Menginspirasi
The Incredibles 2 membawa cerita keluarga Parr ke level yang lebih personal dan emosional. Dengan menghadirkan konflik yang lebih realistis, film ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga mengajarkan bahwa menjadi pahlawan sejati dimulai dari rumah.
Baik kamu penggemar lama maupun penonton baru, sekuel ini menawarkan petualangan, humor, dan kehangatan yang membuatnya pantas untuk ditonton berulang kali.