Dory, Bintang Tak Terduga dari Lautan Pixar
Ketika film Finding Nemo rilis pada tahun 2003, penonton langsung jatuh hati pada karakter sampingan yang unik: Dory, seekor ikan biru jenis blue tang yang mengalami amnesia jangka pendek. Meskipun bukan tokoh utama, tingkah lugu dan ucapan spontan Dory berhasil mencuri perhatian publik global. Karena itulah, tak heran jika akhirnya Pixar memutuskan memberi Dory panggung utama lewat film Finding Dory yang tayang pada 2016.
Menariknya, film ini bukan tentang Dory yang hilang, melainkan kisah pencariannya terhadap orang tua yang telah lama terlupakan. Dengan berbagai petunjuk samar dan ingatan yang datang dan pergi, Dory memulai petualangan besar untuk menemukan rumah dan keluarganya sendiri.
Awal Mula Ingatan yang Terputus
Kisah menyentuh ini di mulai saat Dory masih kecil dan tinggal bersama kedua orang tuanya. Mereka kerap bermain dan belajar bersama, termasuk mengenali bahayanya laut lepas. Namun, sejak dini, Dory telah menunjukkan tanda-tanda kesulitan mengingat.
Dalam satu adegan, saat bermain petak umpet, ia hanya mampu menghitung hingga angka empat. Setelah itu, fokusnya langsung beralih ke hal lain. Orang tuanya menyadari kondisi ini dan dengan penuh kasih mengajarinya sebuah kalimat penting: “Saya mengidap short-term memory loss.” Kalimat ini akan menjadi semacam kompas untuk Dory setiap kali ia kehilangan arah atau identitas.
Sayangnya, meskipun mereka sangat berhati-hati, takdir berkata lain. Dory yang penasaran justru terseret arus ketika mencoba mengambil kerang ungu kesukaan ibunya. Sejak saat itulah, ia terpisah dari keluarganya dan hidup tanpa arah.
Hidup di Lautan Luas dan Pertemuan Tak Terduga
Meski ingatannya sering kabur, satu hal yang selalu membekas di hati Dory adalah keyakinan bahwa setiap makhluk pasti punya keluarga. Maka setiap hari, ia terus bertanya kepada ikan-ikan yang di temuinya, berharap ada yang bisa membantunya menemukan asal-usulnya.
Lalu takdir mempertemukannya dengan Marlin, sang ayah dari Nemo. Sejak membantu Marlin mencari Nemo dalam film pertama, Dory menjadikan mereka seperti keluarga sendiri. Hubungan ketiganya pun sangat erat, penuh kehangatan meski di warnai kesalahpahaman yang kerap timbul akibat amnesia Dory.
Sebuah Pertanyaan yang Mengubah Segalanya
Segalanya berubah saat Dory menjadi asisten Mr. Ray, guru kelas Nemo. Saat membahas asal usul, seekor ikan kecil bertanya, “Bagaimana kau bisa tahu keluargamu jika kamu pelupa?”
Pertanyaan ini membuat Dory termenung. Ia pun menjawab, “Aku tidak tahu, tapi aku percaya aku punya keluarga.” Percakapan sederhana itu menjadi pemicu awal memori lama yang terkubur dalam pikirannya kembali muncul ke permukaan.
Apa Itu Anterograde Amnesia?
Amnesia adalah kondisi medis ketika seseorang kehilangan kemampuan untuk mengingat informasi, baik masa lalu maupun yang baru. Secara umum, terdapat dua jenis:
- Anterograde amnesia: Kesulitan membentuk ingatan baru
- Retrograde amnesia: Kehilangan memori masa lalu
Dory mengidap anterograde amnesia, yang artinya ia sulit menyimpan informasi baru meski masih ingat beberapa hal lama, terutama yang memiliki nilai emosional kuat—seperti kenangan masa kecil.
Menurut Mayo Clinic, penderita amnesia sebenarnya masih tahu identitas mereka. Masalah utamanya terletak pada ketidakmampuan menyimpan informasi baru akibat gangguan pada bagian otak tertentu.
Petunjuk Masa Kecil: ‘The Jewel of Morro Bay, California’
Dalam salah satu kilas balik, Dory mengingat sebuah lokasi: “The Jewel of Morro Bay, California.” Bersama Marlin dan Nemo, ia memutuskan pergi ke sana dengan menumpang kawanan kura-kura.
Namun, di tengah perjalanan, Dory tertangkap dan di bawa ke Marine Life Institute, pusat rehabilitasi hewan laut. Di sanalah petualangan mencari asal usulnya benar-benar di mulai.
Pertemuan dengan Hank dan Destiny: Teman Baru, Harapan Baru
Di dalam institut, Dory bertemu dengan Hank, seekor cumi-cumi yang sinis namun cerdas. Mereka membentuk tim unik untuk mencari ruang tempat Dory dulu di besarkan. Dalam perjalanannya, Dory juga bertemu Destiny, hiu paus rabun yang ternyata teman masa kecilnya.
Destiny tinggal berdampingan dengan Bailey, paus beluga yang punya kemampuan echolocation. Dory menjuluki kemampuan ini sebagai “kacamata super”, karena dapat mendeteksi objek jauh hanya dengan suara. Lewat Bailey, Dory menemukan arah ke Open Ocean Exhibit.
Kilas Balik yang Menuntun Pulang
Di tengah perjalanannya, Dory melihat peta dengan simbol kerang ungu. Memori masa kecilnya langsung muncul. Ia teringat kebiasaan ibunya yang menyusun kerang ungu sebagai penunjuk jalan. Petunjuk kecil itu menjadi sinyal kuat: ia harus mengikuti jejak kerang!
Namun, ketika ia sampai di rumah lamanya, kedua orang tuanya tak di temukan. Informasi dari dua kepiting menyebutkan bahwa semua blue tang telah dipindahkan ke karantina dan akan segera dikirim ke Cleveland.
Misi Penyelamatan dan Pertemuan yang Mengharukan
Dory pun menyusup ke pipa-pipa untuk mencapai karantina. Namun, begitu tiba, orang tuanya tetap tak ditemukan. Ia bahkan sempat panik, mengira mereka telah meninggal.
Namun, di saat putus asa, ia melihat kerang ungu berjejer membentuk jalur. Mengikutinya, Dory tiba di sebuah tempat tersembunyi—dan di sanalah orang tuanya menunggunya selama ini. Pertemuan itu sangat menyentuh hati dan menjadi klimaks emosional dalam film ini.
Cerdas Meski Pelupa: Sisi Lain Dory
Salah satu kekuatan utama film ini adalah bagaimana ia menggambarkan kehidupan dengan disabilitas mental secara jujur namun tetap menghibur. Dory mungkin pelupa, tapi ia tidak pernah menyerah.
Beberapa dialog cerdas seperti, “Kalau kamu kehilangan satu tentakel, berarti kamu sekarang septopus, bukan octopus,” atau saat menyebut cumi-cumi punya tiga jantung, menunjukkan bahwa amnesia tidak identik dengan bodoh.
Pelajaran Penting dari Finding Dory
Film ini tidak sekadar hiburan anak-anak. Ada banyak pesan moral yang bisa dipetik:
- Cinta keluarga itu tak pernah padam, bahkan ketika ingatan kita menghilang.
- Keberanian untuk mencari asal-usul sangatlah penting, bahkan jika jalan yang ditempuh penuh hambatan.
- Orang dengan kondisi mental tertentu tetap memiliki nilai, kecerdasan, dan peran dalam masyarakat.
Tak hanya itu, Finding Dory juga menunjukkan bahwa kebaikan bisa datang dari siapa saja, bahkan dari makhluk yang tampaknya menyeramkan seperti Hank si cumi-cumi.
Perbandingan dengan Film Lain Bertema Amnesia
Selain Finding Dory, film 50 First Dates juga mengangkat tema anterograde amnesia. Di sana, Drew Barrymore mengalami kesulitan mengingat kejadian baru akibat kecelakaan. Setiap hari, karakter yang diperankan Adam Sandler harus berjuang agar ia bisa jatuh cinta lagi.
Meski genrenya berbeda, kedua film ini menunjukkan bagaimana cinta dan tekad mampu menembus batas kemampuan otak.
Baca Juga : Finding Nemo: Kisah Persahabatan dan Keberanian di Lautan Luas
Penyebab Amnesia dan Cara Menghadapinya
Secara medis, amnesia bisa disebabkan oleh:
- Cedera kepala
- Stroke
- Alzheimer
- Radang otak (ensefalitis)
- Konsumsi alkohol berlebih
- Kekurangan oksigen otak
- Trauma psikologis (dissociative amnesia)
Sayangnya, belum ada pengobatan spesifik untuk amnesia. Namun, teknik pelatihan memori dan dukungan keluarga dapat membantu penderita menjalani hidup yang lebih baik.
Tak Perlu Sempurna untuk Menemukan Rumah
Finding Dory adalah bukti bahwa bahkan seseorang yang merasa “rusak” tetap memiliki nilai, tujuan, dan kekuatan untuk kembali pulang. Dengan karakter penuh warna, kisah yang emosional, dan humor yang menggelitik, film ini berhasil menyampaikan pesan kuat tentang penerimaan, harapan, dan keteguhan hati.
Sebagai penonton, kita diajak untuk melihat bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Justru dari keterbatasan itulah, semangat pantang menyerah dan kekuatan cinta keluarga menemukan maknanya yang paling dalam.