Jujutsu Kaisen bukan sekadar anime aksi penuh pertarungan sengit antara manusia dan roh kutukan. Di balik semua teknik jujutsu kaisen yang meledak-ledak, terselip kisah cinta tragis yang begitu menyayat hati. Sayangnya, hubungan asmara dalam anime ini hampir selalu berujung pada satu hal: tragedi.
Berbeda jauh dari anime shonen lainnya seperti One Piece yang penuh semangat persahabatan atau Boruto yang menampilkan romansa ringan antar generasi baru, Jujutsu Kaisen lebih gelap dan brutal. Bahkan, tak sedikit penggemar berpendapat bahwa di anime ini, para villain justru lebih sering unggul daripada protagonis.
Namun, di tengah pertarungan dan kematian yang terus mengintai, ada empat kisah cinta yang mencuri perhatian karena menyajikan emosi yang begitu dalam. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Yuta dan Rika: Cinta yang Berakhir Sebelum Sempat Berkembang
Siapa sangka, kisah cinta yang begitu menyentuh hadir dalam film prekuel Jujutsu Kaisen 0? Rika Orimoto dan Yuta Okkotsu adalah dua sahabat kecil yang saling menyukai. Mereka tumbuh bersama dan mulai merasakan benih-benih cinta yang manis di usia muda. Sayangnya, kebahagiaan itu tidak bertahan lama.
Rika mengalami kecelakaan tragis dan tewas secara mengenaskan. Namun, cintanya yang begitu kuat dan tak tersampaikan membuat jiwanya berubah menjadi roh kutukan yang menempel pada Yuta. Bukannya menjadi roh jahat, kutukan Rika justru menjadi pelindung setia bagi Yuta. Ia hadir dalam wujud menyeramkan, namun penuh cinta dan kesetiaan.
Seiring waktu, Yuta tidak hanya belajar mengendalikan kekuatan kutukan Rika, tapi juga memahami arti pengorbanan dalam cinta. Kisah mereka pun menjadi simbol bahwa cinta sejati tetap hidup meski maut memisahkan. Bahkan, dalam pertarungan-pertarungan sengit, kekuatan Rika menjadi senjata utama Yuta untuk bertahan hidup.
Namun, di balik semua itu, ada luka yang tak pernah sembuh. Cinta mereka tidak pernah benar-benar di mulai, namun kenangan itu akan terus hidup dalam hati Yuta. Bukankah cinta seperti ini justru yang paling pedih?
2. Mechamaru dan Miwa: Harapan yang Hancur karena Takdir
Beranjak ke musim kedua Jujutsu Kaisen, kita di perkenalkan pada Kokichi Muta, atau yang lebih dikenal sebagai Mechamaru. Ia adalah penyihir jujutsu yang terlahir dengan tubuh lemah dan rapuh, terperangkap dalam penderitaan akibat “heavenly restriction”.
Karena tidak bisa menjalani kehidupan normal, Mechamaru menggunakan boneka mekanik raksasa sebagai perantara dalam menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk saat bertarung. Meski terkesan dingin, Mechamaru diam-diam menyimpan perasaan hangat kepada Miwa Kasumi, rekan satu timnya yang selalu ceria dan penuh semangat.
Mechamaru bahkan membuat perjanjian rahasia dengan Mahito demi memperoleh tubuh yang utuh, dengan harapan bisa menyatakan cintanya secara langsung kepada Miwa. Ia percaya, jika bisa memiliki tubuh normal, hidupnya akan lebih berarti, dan ia bisa merasakan cinta seperti orang lain.
Namun, seperti banyak hal dalam Jujutsu Kaisen, harapan itu berubah jadi mimpi buruk. Pertarungan sengit melawan Mahito justru berakhir dengan kematian tragis bagi Mechamaru. Ia tak sempat mengungkapkan isi hatinya, dan Miwa pun hancur mengetahui kenyataan tersebut.
Miwa kemudian bersumpah membalas kematian Mechamaru, menandakan betapa dalam rasa kehilangan yang ia rasakan. Cinta mereka tidak pernah benar-benar terwujud, tapi luka di hati Miwa menjadi saksi bahwa perasaan itu nyata adanya.
3. Hana dan Megumi: Cinta yang Tak Pernah Terucap
Selanjutnya, kita akan membahas tentang Hana Kurusu, gadis yang memiliki keterkaitan dengan Angel, entitas kuat dalam dunia Jujutsu. Di balik sosok misteriusnya, Hana menyimpan kenangan masa lalu yang cukup memilukan. Ia pernah di selamatkan oleh Fushiguro Megumi saat masih kecil dari cengkeraman roh kutukan yang menyekapnya selama satu tahun.
Sejak saat itu, Hana memendam rasa cinta dan kekaguman mendalam pada Megumi. Ia menjadikan Megumi sebagai sumber inspirasi hidupnya, dan bertekad untuk menjadi penyihir jujutsu yang kuat agar suatu hari bisa berada di sisi pria yang ia kagumi.
Namun, kisah mereka tidak pernah berjalan sebagaimana mestinya. Sukuna, sang raja kutukan, mengambil alih tubuh Megumi, membuat Hana terjebak dalam dilema besar. Ia ingin menyelamatkan orang yang di cintainya, namun tubuh Megumi bukan lagi miliknya sendiri.
Ketika Hana akhirnya menggunakan teknik Jacob’s Ladder untuk menghabisi Sukuna, ia justru gagal karena keraguannya sendiri. Sukuna memanfaatkan kelemahan itu dan membalas serangan Hana dengan kejam. Hingga saat ini, nasib Megumi belum di ketahui pasti. Yang jelas, Hana belum sempat mengungkapkan isi hatinya, dan kesempatan itu mungkin telah hilang selamanya.
4. Yorozu dan Sukuna: Obsesi yang Membawa Kematian
Kisah cinta yang terakhir mungkin terasa paling menyakitkan karena penuh obsesi sepihak. Yorozu adalah penyihir jujutsu dari era Heian yang bangkit kembali dalam tubuh Tsumiki Fushiguro. Sejak lama, ia memendam cinta yang sangat kuat kepada Ryomen Sukuna, sang raja kutukan yang paling ditakuti.
Namun, perasaan Yorozu tidak pernah mendapat balasan. Sukuna selalu bersikap dingin dan tidak menunjukkan ketertarikan sedikit pun. Bahkan saat Yorozu mengusulkan pernikahan sebagai cara untuk menghadapi Sukuna, niat itu tetap ditolak mentah-mentah.
Dalam pertarungan mereka, Yorozu yang terobsesi justru berakhir dibunuh oleh orang yang ia cintai. Tragisnya, kematian Yorozu tidak membuat Sukuna bergeming sedikit pun. Ini menjadi contoh sempurna dari cinta yang tidak sehat dan hanya berujung pada kehancuran.
Momen ini menegaskan bahwa dalam dunia Jujutsu Kaisen, cinta bukanlah kekuatan penyelamat, melainkan kerentanan yang bisa dimanfaatkan musuh.
Jujutsu Kaisen: Dunia di Mana Cinta Tak Punya Tempat
Bila kamu perhatikan, setiap kisah cinta dalam Jujutsu Kaisen nyaris selalu berakhir tragis. Tidak ada pelukan hangat, tidak ada pengakuan cinta yang manis, dan tentu saja tidak ada akhir bahagia.
Alur cerita dalam anime ini memprioritaskan konflik batin, pengorbanan, dan rasa kehilangan, menjadikan cinta sebagai elemen pemicu penderitaan karakter. Hal ini membuat Jujutsu Kaisen begitu berbeda dibanding anime shonen lainnya.
Namun justru karena itu, kita bisa merasakan kemanusiaan yang nyata dari para tokohnya. Mereka mencintai, mereka terluka, dan mereka tetap berjuang meski dunia seolah menolak kebahagiaan mereka.
Apakah Cinta Bahagia Akan Merusak Jujutsu Kaisen?
Pertanyaan menarik pun muncul: Jika suatu saat Jujutsu Kaisen menampilkan kisah cinta yang bahagia, akankah itu merusak nuansa kelamnya?
Jawabannya tentu bergantung pada bagaimana sang mangaka Gege Akutami mengeksekusinya. Namun sejauh ini, romansa yang tragis justru membuat anime ini semakin berkesan dan penuh emosi.
Baca Juga : Black Clover: Kisah Penuh Tekad Asta Menuju Takhta Wizard King
Kita tidak tahu apakah Yuta akan menemukan cinta baru, apakah Miwa akan bisa move on, atau apakah Hana akan kembali bertarung demi Megumi. Namun yang pasti, setiap tetes air mata yang jatuh dari kisah cinta mereka, membuat kita sebagai penonton lebih menghargai arti kehilangan dan ketulusan.
Cinta Tak Selalu Indah, Apalagi di Dunia Jujutsu
Dalam semesta Jujutsu Kaisen, cinta bukanlah pelengkap cerita—melainkan bagian penting yang menambah kedalaman emosi dan konflik. Empat kisah tragis yang telah dibahas membuktikan bahwa cinta di anime ini penuh luka, pengorbanan, dan kesedihan yang mendalam.
Namun justru karena itulah, kita bisa merasakan realita yang menyentuh: bahwa cinta sejati tidak selalu berakhir bahagia. Terkadang, cinta hanya hadir untuk membentuk karakter, memberi makna pada pengorbanan, dan memperkuat tekad untuk terus melangkah meski dunia runtuh.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu siap jika Jujutsu Kaisen suatu hari memberikan kita kisah cinta yang benar-benar berakhir bahagia? Atau justru kamu merasa bahwa kisah cinta yang tragis adalah jantung dari Jujutsu Kaisen ini?