Minions: The Rise of Gru – Awal Petualangan Bocah Penjahat dan Pasukan Kuning Paling Kocak

minions rise of gru

Spin-Off Sekaligus Prekuel yang Kembali Menyegarkan Dunia Animasi

Sejak kemunculannya dalam film Despicable Me tahun 2010, para Minion langsung mencuri perhatian. Dengan tampilan tubuh bulat, warna kuning cerah, serta perilaku absurd, mereka berkembang menjadi ikon global yang di kenali bahkan oleh anak-anak yang belum bisa membaca.

Namun, tahukah kamu bagaimana kisah awal pertemuan mereka dengan Gru? Pertanyaan itulah yang coba di jawab oleh Minions: The Rise of Gru, sebuah film prekuel sekaligus lanjutan dari Minions (2015). Di rilis pada tahun 2022 dan disutradarai oleh Kyle Balda, film ini membawa penonton pada kisah masa kecil Gru dan bagaimana ia memulai kariernya sebagai penjahat cilik penuh ambisi.

Plot Cerita: Ketika Bocah 11 Tahun Punya Cita-Cita Jadi Penjahat Super

Berlatarkan tahun 1970-an di Amerika Serikat, film ini berfokus pada Gru kecil—seorang bocah berusia 11 tahun yang terobsesi menjadi penjahat terkenal. Ia sangat mengidolakan kelompok penjahat elit bernama Vicious 6, dan mencoba bergabung bersama mereka melalui proses seleksi.

Sayangnya, para anggota Vicious 6 menertawakannya. Alih-alih mundur, Gru justru mencuri batu sihir milik mereka sebagai bentuk pembuktian diri. Tindakannya itu membuatnya menjadi buruan utama para penjahat berbahaya tersebut.

Transisi: Dari sinilah kisah petualangan penuh kekacauan, kejar-kejaran, dan kekonyolan dimulai. Minion ikut terseret dalam misi penyelamatan setelah Gru diculik secara misterius.

Minion Lama, Karakter Baru, dan Dinamika yang Makin Kaya

Film ini tidak hanya menampilkan trio ikonik Kevin, Stuart, dan Bob, tetapi juga memperkenalkan Otto, Minion baru yang punya kepribadian sangat berbeda. Otto di gambarkan ceroboh, cerewet, dan sedikit emosional. Namun justru dari sifat inilah, ia menjadi karakter pelengkap yang menghidupkan komedi dan menghadirkan twist mengejutkan di beberapa adegan penting.

Sementara itu, para Minion lainnya mengikuti pelatihan bela diri bersama Master Chow, karakter baru yang di perankan oleh Michelle Yeoh. Aksi mereka dalam adegan kungfu menjadi salah satu sorotan lucu yang memperkaya narasi dan visual film ini.

Scarlet Overkill Di gantikan oleh Vicious 6: Villain Bergaya Retro

Kelompok Vicious 6 hadir sebagai antagonis utama dalam film ini. Di pimpin oleh karakter flamboyan dan penuh gaya seperti Belle Bottom (di suarakan oleh Taraji P. Henson), mereka hadir dengan gaya khas era disko 70-an—penuh warna, glamor, dan penuh gaya. Masing-masing anggota kelompok ini memiliki kekuatan dan ciri khas tersendiri.

Tak hanya menjadi ancaman bagi Gru, mereka juga membawa sentuhan nostalgia melalui desain visual dan pakaian khas 70-an yang mencolok. Hal ini memperkuat kesan film sebagai penghormatan terhadap era retro yang sarat warna dan irama.

Kekuatan Visual dan Musik Era 70-an yang Bikin Film Makin Menarik

Salah satu nilai jual terkuat dari Minions: The Rise of Gru adalah presentasi visual dan musikal yang sangat solid. Nuansa tahun 1970-an terasa kental melalui detail kota, gaya berpakaian, hingga pemilihan lagu latar.

Lagu-lagu klasik seperti “Dance to the Music”, “Turn Up the Sunshine”, hingga “Instant Karma!” di sisipkan secara cermat untuk memperkuat atmosfer dan menambah energi dalam adegan-adegan tertentu. Bagi penonton dewasa, ini menjadi elemen nostalgia yang menyenangkan. Sementara untuk anak-anak, lagu-lagu ini tetap terdengar ceria dan catchy.

Bahasa Minion: Tetap Absurd tapi Penuh Daya Tarik

“Minionese”—kembali menjadi bagian yang tak terpisahkan dari daya tarik film ini. Bahasa mereka adalah campuran dari berbagai bahasa di dunia seperti Spanyol, Prancis, Italia, dan bahkan Bahasa Indonesia.

Fakta menarik: Di film ini, para Minion tak hanya menyebut kata “nasi goreng” dan “terima kasih” seperti di film sebelumnya, tetapi juga mengucapkan beberapa frasa Indonesia lainnya, membuat penonton lokal tersenyum geli.

Walau tidak selalu bisa di mengerti secara harfiah, gaya bicara mereka tetap mampu menyampaikan emosi dan makna berkat ekspresi wajah, intonasi suara, dan gerak tubuh yang mendukung.

Aksi dan Komedi yang Cocok untuk Semua Usia

Durasi film yang hanya sekitar 90 menit terasa pas—tidak terlalu panjang untuk anak-anak, namun cukup untuk menyampaikan cerita yang padat. Humor slapstick yang menjadi ciri khas Minion tetap mendominasi. Dari adegan jatuh, bertabrakan, hingga aksi bela diri yang tidak terduga, semuanya dirancang untuk mengocok perut penonton.

Namun demikian, beberapa adegan tetap perlu pendampingan orang tua, terutama untuk anak-anak di bawah usia lima tahun. Beberapa tindakan seperti mencuri, berkelahi, atau berebut barang bisa saja ditiru tanpa konteks pemahaman yang tepat.

Nilai Moral yang Ditanamkan Secara Halus

Meskipun film ini sangat menghibur, tidak berarti isinya kosong dari nilai. Beberapa pesan moral terselip dengan apik di balik kekacauan:

  • Kerja sama adalah kunci keberhasilan.
  • Kesetiaan dan keberanian bisa datang dari tempat yang tak terduga.
  • Impian besar bisa dicapai meskipun kita terlihat kecil dan tidak berdaya.
  • Persahabatan sejati bisa muncul dari kebersamaan dalam situasi sulit.

Semua pesan ini disampaikan tanpa menggurui, melalui perjalanan karakter dan interaksi natural antar tokoh.

Ulasan: Menyenangkan, Penuh Warna, dan Layak Tonton

Secara keseluruhan, Minions: The Rise of Gru adalah film animasi yang sangat solid. Meski bukan film dengan plot yang kompleks, film ini menawarkan hiburan berkualitas tinggi, dengan gaya visual cerah, karakter yang kuat, dan timing komedi yang tepat sasaran.

Pierre Coffin tetap menjadi suara ikonik bagi semua Minion, memastikan identitas audio film ini tetap utuh seperti sebelumnya. Meski tidak lagi duduk di bangku sutradara, kontribusinya tetap menjadi nyawa film ini.

Apa yang Membuat Film Ini Berbeda dari Animasi Lain?

  1. Karakter yang sudah dikenal dan dicintai namun tetap dikembangkan.
  2. Visual retro yang jarang digunakan dalam film animasi modern.
  3. Gaya bahasa unik yang membuat film ini mudah dikenali.
  4. Penambahan karakter baru seperti Otto dan Master Chow yang memperkaya cerita.
  5. Referensi budaya pop dan musik klasik yang menjangkau penonton lintas generasi.

Baca Juga : Minions (2015): Asal Usul Makhluk Kuning yang Menguasai Dunia Animasi

Kenapa Minions: The Rise of Gru Layak Ditonton?

Jika kamu masih ragu untuk menonton film ini, berikut alasan kuat mengapa film ini wajib masuk daftar tontonan:

  • Cocok untuk segala usia, baik anak-anak maupun orang dewasa.
  • Menghibur secara visual dan audio, berkat animasi yang halus dan lagu-lagu pilihan.
  • Penuh kejutan karakter, seperti Wild Knuckles yang ternyata memberi pelajaran penting bagi Gru kecil.
  • Ramah keluarga dan bisa jadi ajang bonding antar generasi.
  • Tetap menghadirkan Minion yang absurd, konyol, dan menyenangkan.

Awal Cerita Gru dan Pasukan Kuning yang Tak Boleh Dilewatkan

Minions: The Rise of Gru bukan sekadar spin-off, tetapi bagian penting dari pembangunan semesta Despicable Me. Dengan alur cerita ringan namun menghibur, karakter baru yang menarik, dan pengembangan latar belakang Gru yang menyentuh, film ini menjadi salah satu animasi keluarga terbaik dalam beberapa tahun terakhir.

Bagi penggemar lama, ini adalah nostalgia yang menyenangkan. Bagi penonton baru, ini adalah pintu masuk sempurna ke dunia Minion yang absurd dan menggemaskan.