5 Nalar Keren dari Chibi Maruko Chan, Kartun Masa Kecil Anak 90-an yang Tak Terlupakan

Chibi Maruko Chan

Bagi para pencinta manga dan anime Jepang, tentu sudah tidak asing dengan Chibi Maruko Chan, serial animasi yang sangat menggemaskan dan sarat dengan nilai sosial. Meskipun sudah ada sejak awal 1990-an, tepatnya sejak 15 Desember 1990, serial ini tetap menjadi tontonan keluarga yang penuh pesan bermakna. Kisahnya mengangkat kehidupan sehari-hari keluarga sederhana Maruko yang tinggal di Kota Shimizu, Jepang.

Baca Juga : Sinopsis Film Animasi Pippi Longstocking: Petualangan Gadis Super Kuat

Tokoh utama, Maruko atau dengan nama aslinya Momoko Sakura, lahir pada 8 Mei 1965. Dalam serialnya, Maruko masih duduk di bangku kelas 3 SD dan menjalani hari-hari penuh kebahagiaan bersama keluarganya yang terdiri dari ayah, ibu, kakak, kakek, dan nenek. Bahkan, Maruko satu sekolah dengan kakaknya, Sakiko Sakura, yang duduk di kelas 6 SD. Selain kehidupan keluarga, cerita juga menampilkan keasyikan Maruko bersama teman-teman sekolah dan lingkungan sekitarnya.

Hebatnya, serial ini mengajarkan anak-anak Jepang untuk mengembangkan nalar dan sikap positif sejak dini, yang sangat layak di jadikan teladan oleh anak-anak masa kini. Nah, berikut adalah lima nalar keren dari Chibi Maruko Chan yang bisa kita pelajari dan tiru bersama.

1. Mampu Menenangkan Situasi yang Kacau

Salah satu contoh nalar keren yang di tampilkan Maruko adalah ketika ia mampu meredakan situasi kacau saat pelajaran kesenian di sekolah. Dalam tradisi Jepang bernama Setsubun, di percaya bahwa banyak monster jahat yang berkeliaran, sehingga anak-anak di minta menggambar monster unik. Maruko pun jahil menggambar wajah temannya, Hanako Migiwa, sebagai monster. Tentu saja ini membuat Hanako marah dan menangis.

Namun, berkat bantuan teman-teman lain, suasana kacau itu berhasil di redakan. Contoh ini menunjukkan bagaimana anak-anak di ajarkan untuk tetap tenang dan menyelesaikan masalah bersama-sama, bukan malah memperkeruh keadaan.

2. Tidak Menertawakan atau Menghina Orang Lain

Nalar selanjutnya yang patut di contoh adalah sikap Maruko saat menghadiri pesta Natal komunitas di kuil. Di acara itu, beberapa anak menertawakan dua pria dewasa yang berdandan sebagai badut dan Santa Claus, membuat mereka merasa malu.

Maruko justru menunjukkan empati dengan mengatakan bahwa ia merasa kasihan dan memahami perasaan kedua pria tersebut. Sikap ini menekankan pentingnya menghargai orang lain dan tidak mengejek atau menertawakan mereka yang sedang berusaha berbuat baik.

3. Kreatif Membantu Kakek dan Nenek

Saat tradisi Setsubun, setiap orang harus memakan kacang sebanyak usia mereka untuk mendapat umur panjang. Namun, kakek dan nenek Maruko tidak kuat mengunyah kacang keras tersebut. Nah, di sinilah nalar keren Maruko muncul.

Ia menggunakan alat tumbukan dan mangkok untuk menghaluskan kacang agar kakek dan nenek bisa memakannya dengan mudah. Bahkan ia mengapit mangkok tersebut supaya tidak goyang saat penumbukan. Ide cerdas ini menunjukkan bahwa anak-anak bisa berpikir kreatif untuk membantu orang tua atau orang yang lebih tua.

4. Mandiri dan Berani Melakukan Hal Baru

Meskipun masih kecil, Maruko sudah di ajarkan untuk mandiri. Misalnya, saat wabah mainan bola Amerika lato-lato sedang tren, Maruko memutuskan untuk membeli mainan tersebut sendiri menggunakan uang tabungannya.

Walaupun harus naik kereta dan pergi ke toko serba ada yang cukup jauh dari rumahnya, Maruko tidak ragu dan mengatasi rasa takutnya agar bisa memiliki mainan yang di inginkan. Sikap ini mengajarkan anak-anak untuk tidak takut mencoba hal baru dan belajar mandiri sejak dini.

5. Tahu Cara Meminta Sesuatu dengan Baik

Ketika Maruko akhirnya bisa mendapatkan mainan impiannya, ia harus menghadapi kerumunan anak-anak yang berebut. Di tengah kebingungan, ia sempat merasa kesal terhadap seorang anak laki-laki yang tidak tahu cara meminta sesuatu dengan baik.

Maruko berpikir bahwa anak tersebut harus belajar meminta dengan cara yang sopan dan menyenangkan, misalnya dengan merayu orang tua menggunakan kata-kata manis atau memberikan hadiah kecil. Hal ini mengajarkan pentingnya etika dan sopan santun dalam berkomunikasi, terutama saat ingin sesuatu.

Nalar Keren Chibi Maruko Chan, Teladan untuk Anak Masa Kini

Melihat semua contoh di atas, bisa di simpulkan bahwa Chibi Maruko Chan bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga sumber pembelajaran berharga. Nalar keren yang di milikinya mengajarkan kita semua, terutama anak-anak, untuk selalu berpikir positif, kreatif, mandiri, dan sopan dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak banyak anak-anak zaman sekarang yang di ajarkan nilai-nilai seperti ini secara menyenangkan dan alami. Oleh karena itu, sudah saatnya kita bersama-sama mengembalikan nalar keren ala Maruko agar generasi masa depan tumbuh menjadi pribadi yang matang dan bertanggung jawab.

Jadi, apakah kamu juga punya pengalaman belajar dari Maruko? Yuk, bagikan cerita dan inspirasi kamu di kolom komentar!