Film animasi Tarzan rilisan Disney pada tahun 1999 menjadi salah satu karya klasik yang tidak pernah lekang oleh waktu. Di adaptasi dari novel legendaris Tarzan of the Apes karya Edgar Rice Burroughs, film ini membawa penonton menyusuri hutan Afrika dengan kisah yang sarat petualangan sekaligus penuh makna emosional.
Kekuatan film ini tidak hanya terletak pada animasinya yang indah, tetapi juga pada alur cerita yang menyentuh, pengisi suara berkelas, serta musik emosional garapan musisi dunia Phil Collins. Semua elemen berpadu untuk menciptakan pengalaman sinematik yang meninggalkan kesan mendalam.
Awal Kisah: Bayi Manusia di Tengah Hutan
Cerita di mulai ketika sepasang manusia terdampar di hutan Afrika. Mereka membangun rumah pohon untuk bertahan hidup. Namun, tragedi menimpa ketika seekor macan tutul menyerang dan mengakhiri hidup mereka. Bayi kecil yang selamat kemudian di temukan oleh gorila betina bernama Kala.
Kala yang baru kehilangan anaknya merasakan ikatan kuat dengan bayi manusia itu. Ia mengangkatnya sebagai anak dan menamainya Tarzan. Keputusan ini membawa Tarzan tumbuh besar sebagai bagian dari keluarga gorila, meskipun sejak kecil ia selalu merasa berbeda.
Pertumbuhan Tarzan: Dari Bocah Rapuh Menjadi Pemimpin
Seiring bertambah usia, Tarzan belajar banyak hal dari lingkungan hutan. Ia menguasai cara memanjat pohon, melompat dari dahan ke dahan, hingga bertarung melawan ancaman liar. Dengan ketekunan, Tarzan berhasil membuktikan bahwa meskipun ia berbeda, ia tetap bisa menjadi bagian dari kelompok gorila.
Perjuangan Tarzan untuk mendapat pengakuan dari Kerchak, pemimpin kawanan gorila sekaligus pasangan Kala, menjadi salah satu konflik penting. Kerchak memandang Tarzan sebagai makhluk asing yang bisa membawa bahaya. Namun, keberanian Tarzan akhirnya membuatnya di hormati oleh kelompok tersebut.
Kehadiran Jane Porter: Titik Balik Kehidupan Tarzan
Kehidupan Tarzan berubah ketika ia bertemu dengan Jane Porter, seorang peneliti cerdas dari Inggris yang datang bersama ayahnya, Profesor Porter. Pertemuan ini membuka mata Tarzan tentang dunia manusia yang sama sekali asing baginya.
Jane menunjukkan kasih sayang, rasa ingin tahu, serta perhatian yang membuat Tarzan mulai mempertanyakan identitasnya. Ia di hadapkan pada dilema besar: tetap hidup sebagai bagian dari hutan atau mengenal dunia manusia yang sesungguhnya.
Dinamika hubungan Tarzan dan Jane menjadi inti emosional film. Dari interaksi mereka, penonton belajar tentang cinta, penerimaan, dan keberanian untuk mengenali diri sendiri.
Antagonis Clayton: Ancaman dari Dunia Manusia
Selain Jane dan Profesor Porter, ekspedisi ke hutan juga membawa seorang pemburu serakah bernama Clayton. Karakter ini tampil sebagai antagonis yang ingin memanfaatkan kesempatan untuk menangkap gorila dan memperjualbelikannya.
Clayton di gambarkan penuh tipu daya, berpura-pura membantu penelitian tetapi sebenarnya memiliki niat jahat. Konfliknya dengan Tarzan membawa ketegangan sekaligus menyampaikan pesan moral: keserakahan manusia bisa menghancurkan keseimbangan alam.
Pengisi Suara yang Ikonik
Salah satu kekuatan besar dari film Tarzan adalah jajaran pengisi suaranya.
- Tony Goldwyn memberikan suara penuh energi untuk Tarzan dewasa.
- Minnie Driver menghidupkan karakter Jane dengan cerdas dan penuh semangat.
- Glenn Close menghadirkan sentuhan emosional mendalam sebagai Kala.
- Brian Blessed memerankan Clayton dengan suara yang mengintimidasi dan penuh kekuatan.
Kombinasi pengisi suara ini membuat setiap karakter terasa nyata dan menyentuh hati.
Musik Emosional Karya Phil Collins
Tak bisa di pungkiri, musik menjadi elemen penting yang membuat Tarzan berbeda. Phil Collins menciptakan soundtrack yang begitu menyatu dengan cerita. Lagu-lagu seperti “You’ll Be in My Heart” dan “Two Worlds” tidak hanya mengiringi adegan, tetapi juga memperkuat emosi yang di rasakan penonton.
“You’ll Be in My Heart” bahkan berhasil memenangkan Oscar untuk Lagu Orisinal Terbaik. Prestasi ini menegaskan bahwa Tarzan bukan sekadar film animasi biasa, tetapi karya seni lengkap dengan musik yang menggugah jiwa.
Fakta Unik Tentang Film Tarzan
Selain kisahnya yang kuat, ada beberapa fakta menarik yang membuat film ini istimewa:
- Teknologi Animasi Deep Canvas – Disney menciptakan teknologi baru untuk memberikan efek tiga dimensi pada latar hutan. Inovasi ini membuat adegan Tarzan meluncur di pohon terlihat begitu nyata.
- Pengaruh Budaya Populer – Adegan Tarzan meluncur di batang pohon menjadi ikonik dan sering di parodikan di berbagai media.
- Film Disney Terakhir di Era 90-an – Tarzan menjadi penutup era “Disney Renaissance”, periode emas yang melahirkan film-film klasik seperti The Lion King dan Beauty and the Beast.
- Kolaborasi Musik Global – Lagu-lagu Phil Collins direkam dalam beberapa bahasa, termasuk Spanyol, Jerman, dan Perancis, agar bisa lebih dekat dengan penonton internasional.
Mengapa Tarzan Layak Di tonton Hingga Kini
Ada banyak alasan mengapa Tarzan tetap relevan:
- Tema universal – identitas, keluarga, dan cinta tanpa syarat.
- Visual menawan – hutan Afrika divisualisasikan dengan indah dan detail.
- Pesan moral kuat – tentang penerimaan diri, keberanian, dan menjaga alam.
- Soundtrack ikonik – lagu-lagu Phil Collins terus dikenang lintas generasi.
Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pengalaman emosional yang mendalam bagi penonton dari segala usia.
Poin Penting dari Animasi Tarzan
- Tarzan adalah cerita tentang pencarian jati diri.
- Kala melambangkan cinta tanpa syarat seorang ibu.
- Jane membawa perubahan dan membuka perspektif baru.
- Clayton merepresentasikan sisi gelap manusia yang serakah.
- Musik Phil Collins memperkuat setiap emosi dalam film.
Baca Juga : Curious George 2: Follow That Monkey! – Petualangan Baru Si Monyet Pintar
Warisan Abadi dari Tarzan
Tarzan (1999) bukan sekadar film animasi Disney, melainkan karya seni yang menggabungkan teknologi, musik, dan cerita dengan sempurna. Dari kisah keluarga gorila yang hangat, dilema identitas Tarzan, hingga soundtrack yang menyentuh, semua elemen bersatu menciptakan pengalaman yang tidak terlupakan.
Bagi pecinta animasi klasik, Tarzan tetap menjadi tontonan yang layak dikenang. Ia mengajarkan bahwa jati diri tidak selalu ditentukan oleh asal-usul, tetapi oleh keberanian untuk menerima siapa kita sebenarnya. Hingga kini, Tarzan terus hidup sebagai simbol petualangan, cinta, dan kekuatan dalam dunia animasi.